Fortuner SUV Terbaik Indonesia
Fortuner SUV Terbaik Indonesia Fortuner in Indonesia is singlegle of the vehicles issued by PT Toyota Astra Motor. Why did you opte Toyota Fortuner SUV? And What are the advantages of having this Toyota sport helpfulnessness vehicle? According to the audience or customers from Toyota so as tos to Toyota is able to be used in rough terrain and comfortable while driving the Toyota Fortuner has an benefitreater thanter than the Toyota Fortuner was launched deer rather than than. Toyota Kijang used barelyly in relatively mild terrain and is not used on the battlefields of yangberat like climbing a mountain or through the swamp-land rawadan filthyy and stfishing rod it in 2007 Toyota satiricalrical to move unseenunseen thefishing rodr used in rugged terrain or car manifishing rodd Sport (Sport Utility Vehicle) and the masaitulah toyotamemperkenalkan just starting outt starting out variants to the communalal. What with reference toreference to the Sports Car Specs?
The SUV Fortuner Car Specifications Best periodod is as follows:
Machine
Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T TRD
VN Turbo Grand New Fortuner 2.5 G A / T
Grand New Fortuner 2.5 G M VN Turbo
Series Machine / Machine Serial 2 KD-FTV VN Turbo Intercooler 2KD-FTV VN Turbo Intercooler 2KD-FTV VN Turbo Intercooler
Engine Type / Engine Type IL 4Cyl, 16 Valve DOHC, D-4D, VN Turbo Intercooler IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler
Fill Cylinders / Displacement (cc) 2494 2494 2494
Bore x Stroke / Bore x Stroke (mm) 92 x 93.8 92.0 x 93.8 92.0 x 93.8
Maximum Power / Maximum Output (Ps / rpm) 144 / 3.400 144 / 3.400 144 / 3.400
Maximum Torque / Maximum Torque (kgm / rpduration/ 1.600 to 2.800 35 / 1.600 to 2.800 35 / 1.600 to 2.800
Fuel Importation System / Fuel System
Common Rail Type
Specifications taken from http://www.Toyota.Astra.Co.Id/product/?Page=product&model=Fortuner over Some Grand New Fortuner car specifications overdeclareare the same engine type linking the three variants of the car Fortuner why using Turbo Intercooler? To compriserise consumesume of equipmentas intercooler turbo Toyota Fortuner car engine to intensificationication power lacking having to intensificationication the cylinder so so as tos to the consumesume of bakarpun CCnya be economical.
Toyota Grand New Fortuner tested
New 2012 Toyota has been taking 63 thousand miles and tested its feasibility with a distance through various countries Jakarta - Rome "Euro Asia" or called expedition to various countries preparatoryory from jakarta to Euro asia or roma italia. Modishdish the splendiddid just starting outt starting out expedition Toyota Fortuner has been in ujicobakan with mileage in dissimilarr countries and nearbyy are nixx constraints damagedd gearother obstacles so as tos to splendiddid just starting outt starting out toyota fortuner is already feasible to be marketed in Indonesia. Such as could you repeat that?D you repeat that? We proverbverb on youtube uploaded videos less
How are you've seen how the doings of Grand New Toyota Fortuner is? If you really yearn forn for to make oute out undoubtedlyedly, and as connection is densee or densee in sincethe cartridgeidge youtube and you can make oute out a picture viewing Test New Grand Fortuner Toyota in itinerant in various countries from jakarta to roma italy as less
Fortuner Euroasia
What with reference toreference to the image overif you already believe so as tos to the just starting outt starting out splendiddid fortuner been tested up to Euroasia? Apabiala you already believe the trial rather than than, you couldld without more adoe ado optrticularicular kind of variant resale by PT Toyota Astra Motor. What with reference toreference to the kind of variant?
Kinds of Type Toyota Grand New Fortuner
With a variety of styles of Toyota Fortuner and eachdesign nearbyy are 4 types of most up-to-datep-to-date models of Toyota Fortuner 2012
1. Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T
VN Turbo 2.Grand New Fortuner 2.5 G A / T
3.Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T TRD
VN Turbo 4.Grand New Fortuner 2.5 G A / T TRD
Grand New Fortuner
Of 4 types of models are 3 types of models of the same type of devicemeliliki using IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler and toomemepunyai cylinder of the same. And the picture overis the just starting outt starting out 2012 toyota cars the Toyota Grand New Fortuner and could you repeat that?D you repeat that? Kind fortuner feeingle-handedlye-handedly? In the function of the function of in place ofplace of the fees less
Price Toyota Grand New Fortuner
FORTUNER G A / T GASOLINE NEW LUX 447,850,000
FORTUNER G A / T GASOLINE NEW LUX TRD 473,300,000
FORTUNER V A / T GASOLINE NEW 499,700,000
FORTUNER G M / T DIESEL NEW 384,750,000
FORTUNER G M / T TRD DIESEL NEW 409,650,000
FORTUNER G A / T DIESEL NEW 395 000 000
FORTUNER G A / T TRD DIESEL NEW 419,900,000
Price dariFortuner bedasesuai in the leastthe least dissimilarr with the type and if you yearn forn for the car fortuner is please to visit the formalebsite of toyota is in http://www.Toyota.Co.Id. With little in rankmovee with reference toreference to Best SUV Fortuner couldld be informativeative to you and silakanshare digoogle well as profi plus google
Description: Fortuner SUV Terbaik Indonesia
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Fortuner SUV Terbaik Indonesia
Kebanggaan dan Kesombongan
Suatu hari di tepi sebuah sungai, seorang ulama melihat laki -laki sedang duduk bersama dengan seorang wanita muda dan didekat mereka ada sebotol arak. Terlintas dalam hatinya “alangkah bejatnya orang itu, dan alangkah baiknya kalau ia seperti aku”.
Tiba-tiba kelihatan sebuah perahu tidak jauh dari orang itu, perahu itu berangsur-angsur tenggelam sehingga tujuh orang yang berada di dalamnya hampir mati kelemasan. Orang laki-laki yang duduk di tebing sungai itu segera terjun ke sungai untuk menolong mereka dan berhasil diselamatkannya hanya enam orang, kemudian orang itu berpaling kepada Ulama tadi dan berkata “Jika kamu lebih mulia dari saya, maka dengan nama Allah, selamatkanlah seorang lagi yang belum dapat saya selamatkan. Kamu diminta hanya menyelamatkan satu orang, sedang saya telah menyelamatkan enam orang”.
Tetapi sayang, Ulama tersebut tidak dapat menyelamatkan orang yang tinggal seorang itu, maka laki-laki itu pun berkata kepada Ulama tersebut “Tuan, wanita yang duduk di samping saya tadi ialah ibuku, dan botol itu hanya berisi air putih saja, bukan arak. Hal ini adalah untuk menguji tuan”.
Mendengar kata-kata itu, Ulama tersebut tertegun, lalu berkata ”Sebagaimana tuan telah menyelamatkan enam orang, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam air kebanggaan dan kesombongan”
Orang itu menjawab “Mudah-mudahan Allah kabulkan maksudmu”.
Ulama tersebut merasa maksudnya telah terkabul, sejak itu beliau sangat merendahkan diri, bahkan menganggap dirinya lebih hina dari orang lain.Description: Kebanggaan dan Kesombongan
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Kebanggaan dan Kesombongan
Hidup yang Lebih Bermakna
Sepasang suami istri hidup bahagia. Sejak 10 tahun yang lalu,sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi. Setelah bertahun-tahun berumah-tangga,khirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman-teman dan sahabat-sahabat, dan lingkungan sekitarnya.
Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki-laki dan perempuan. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki-laki nya.
Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tersebut), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya.
"Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencana-Nya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.
Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian.
Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain?
Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya, mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencana-Nya sendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne.
Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi. Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis.
Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.
Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka. Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne.
Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ Anne. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor organ Anne tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian Anne.
Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya.
=======
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :
SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak-anak kita melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga".Description: Hidup yang Lebih Bermakna Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Hidup yang Lebih Bermakna
Goresan di Mobil (Jaguar vs miskin)
Tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga dan prestise.
Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu.
Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak yang tampak melintas sebelumnya.
"Buk....!" Aah..., ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan yang menimpa Jaguar itu yang dilemparkan si anak itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.
"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.
"Apa yang telah kau lakukan? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku! Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya."Ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.
Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...."
Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.
"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.." Kini, ia mulai terisak.
Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya."
Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, di angkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya.
Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya. Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."
Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Dtelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya.
Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: "Janganlah melaju terlalu cepat dalam hidupmu, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."
--oo0oo--
Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada waktu buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?
Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.
Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.
Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita, agar kita tersadar dan berhenti sejenak?Description: Goresan di Mobil (Jaguar vs miskin)
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Goresan di Mobil (Jaguar vs miskin)
Mencabut Rumput
Halaman gondrong. Itulah kesan saya setiap kali memandang ke teras depan. Harapan untuk punya waktu cukup untuk merapikan pekarangan selalu saja pupus ditelan segudang rutinitas harian yang tidak kunjung berakhir.
Pagi ini, saya terbangun, menatap jam dinding: pukul lima subuh. Lamat-lamat terdengar seorang laki-laki melantunkan ayat-ayat suci. Sang bayi mungil masih lelap dalam tidurnya. Sambil menatap langit-langit kamar, ingatan melayang ke istilah yang populer di mailing list alumni SMU saya: Thank's God, It's Friday.
Dulu, saya suka tertawa membaca judul email seperti itu. Kesan pertama adalah ungkapan frustrasi. Penuh penderitaan menjalani lima hari kerja senin sampai jumat. Kenapa tidak bisa dinikmati saja semua aktivitas harian, sehingga semua hari terasa indah? Begitu sok tahunya saya waktu itu, mentang-mentang tidak biasa dikejar deadline yang ada konsekuensi nyata dan kerasnya bila tidak ditepati.
Saya ibu rumah tangga. Tak pernah jadi mahasiswi ataupun karyawati. Praktis, kantor saya di rumah. Dan hampir bisa dikatakan, saya adalah bosnya, di mana manajer adalah suami. Pada dasarnya, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga juga punya deadline dan konsekuensi. Hanya saja, tak begitu nyata terasa eksistensinya. Taruhlah misalnya, deadline untuk selesai menyiapkan sarapan dan bekal sekolah adalah pukul tujuh pagi.
Kalau itu dilanggar, konsekuensinya adalah anak terburu-buru berangkat dan bisa ada yang kelupaan. Kalau itu barang yang penting sekali, saya mesti pergi mengantarkannya ke sekolah, tentu saja sambil menggendong Si Bungsu dan menggandeng Si Tengah. Konsekuensi yang masih bisa saya toleri.
Bagaimana kalau jadinya malas masak? Makan yang instan-instan saja? Konsekuensinya, anak dan suami gampang sakit. Jalan keluarnya, ke dokter. Kalau terlalu sering, kelak baru menyesal anak tumbuh kurang gizi dan terhambat kecerdasannya. Prestasi suami di kantor bisa menurun. Konsekuensi yang cukup lama rentang waktunya, sehingga bisa melalaikan.
Bayangkan kalau deadline yang terikat dengan professor, misalnya bagi seorang mahasiswa. Atau deadline yang dipantau supervisor bagi para karyawan-karyawati. Tentunya mereka tidak punya banyak pilihan membuat urut-urutan aktivitas harian. Wajar saja, kalau dari mereka lahir istilah yang mengungkapkan suka cita akan datangnya akhir pekan.
Namun, akhir-akhir ini saya mulai ikut bergumam di Jumat pagi, Thank's God, It's Friday. Karena ternyata, keinginan menggebu-gebu untuk bisa rutin belajar, membuat saya menanti-nanti akhir pekan. Di mana saya bisa menikmati subuh lebih lama, sampai anak-anak bangun, tanpa perlu dikejar deadline membuat bekal. Bisa dibantu suami pergi belanja atau mengasuh anak.
Cahaya lembayung pagi Sabtu ini memang saya sambut dengan suka cita. Setelah kemarin pagi latah bergumam, "Thank's God, It's Friday." Saya menghabiskan waktu subuh, jam lima sampai jam tujuh, merapikan pekarangan. Rumput-rumput liar dicabut. Ketika tangan jari-jari mulai sakit karena terlalu banyak bergesekan dengan tanah dan batang rumput, saya mulai malas bersusah payah. Ambil clurit, lalu babat.
Tiba-tiba saja datang pikiran, apa gunanya membabat bagian atasnya saja, sedangkan akar dan tunasnya masih banyak di tanah. Sebentar saja, mereka pasti tumbuh lagi. Memang sih cepat sekali pekarangan jadi bersih, tapi... tetap saja ada perasaan tidak nyaman. Mencari akar rumput, apalagi yang jenisnya tumbuhan menjalar, memang butuh waktu cukup lama dibandingkan membabat. Tapi ada perasaan nikmat dan puas ketika yakin bukan cabang yang tercabut, melainkan akarnya.
Pikiran saya malah melayang ke cara menyelesaikan suatu masalah. Seringkali begitu, kita malas bersusah-susah menggali sampai ke akar masalah. Bahkan seringkali kita asyik memangkas persoalan di bagian tepi-tepinya saja. Hasilnya, masalah itu tetap tumbuh, lalu babat, tumbuh lagi. Akhirnya waktu kita habis berputar-putar dalam masalah yang sama tanpa ada penyelesaian yang memuaskan.
Saya jadi sangat tertarik dengan fenomena pencabutan rumput ini, lalu coba ingat-ingat lagi uraian yang banyak diterangkan dalam buku-buku pemberdayaan diri. Salah satunya yang paling berbekas adalah 7 Kebiasaan Orang yang Sangat Efektif (Stephen R. Covey). Salah satu kebiasaan itu adalah "Memulai dengan Akhir Dalam Pikiran."
Betul, kalau kita mengerjakan sesuatu tidak dimulai dengan akhir dalam pikiran, tujuan akhir dari proyek yang sedang kita kerjakan, hampir mustahil kita bisa mengetahui apakah kita bergerak maju atau mundur.
Saya ingin pekarangan saya bersih, dan saya tidak punya waktu untuk sering-sering menyiangi rumput. Itu akhir dari proyek saya terkait dengan pekarangan rumah. Untuk itu, saya tidak boleh membabat, tapi mesti mencabut sampai akarnya. Membabat hanya menyelesaikan masalah sejenak. Dua tiga hari, rumput itu akan tumbuh lagi.
Dalam kehidupan sehari-hari, adakah kita sudah bisa merumuskan akhir dalam pikiran, sebelum mulai bekerja? Sebagai muslim, apakah the big final goal yang ingin kita raih dalam menjalani keseluruhan hari, minggu, bulan, tahun, kehidupan kita? Adakah tujuan akhir itu selalu terpatri dalam hati, sehingga kita bisa memastikan, setiap langkah kehidupan yang dijalani semakin mendekati tujuan itu, atau malah semakin menjauh?Description: Mencabut Rumput
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Mencabut Rumput
Kata Sampah
Saya tidak suka kata-kata Anda siang tadi, dan tidak seharusnya Anda berkata seperti itu,” kalimat itu ditujukan kepada saya sore hari setelah pertemuan dengan beberapa sahabat siang sebelumnya. Kemudian saya minta maaf seraya bersukur memiliki sahabat sepertinya, jika bukan karena kami sangat dekat dan menghargai persahabatan ini, tentu ia tidak akan langsung mengkritik kesalahan saya dalam bertutur mau pun bersikap. “Terima kasih, Anda lah sahabat sebenarnya yang mau berterus terang untuk membantu saya memperbaiki kesalahan”.
Kata dan perbuatan seringkali tidak terkontrol dan dengan seenaknya mengalir keluar begitu saja tanpa tersaring lebih dulu. Padahal, jangankan sebuah kata atau tindakan, berpikir negatif pun jika tahu akibat buruk yang bisa ditimbulkannya maka tidak akan pernah sesiapa pun mau apalah lagi berani berpikir negatif. Masalahnya manusia seperti kita terkadang harus mengalami tamparan keras akibat kekeliruan kata dan ketakbenaran tindakan untuk kemudian tersadar, “Oh ya, saya memang salah”. Itulah kemudian banyak orang menyebut, penyesalan selalu datang terakhir.
Ibarat membuang sampah bungkus permen, atau puntung rokok bagi yang merokok. Orang yang melakukannya tak pernah sadar bahwa sampah yang dalam penglihatannya begitu kecil itu akan berdampak besar di kemudian hari. Meski kecil, bayangkan jika Anda melakukannya setiap hari selama puluhan tahun menjalani hidup. Anda tak sendiri, tidak sedikit juga yang menganggap bungkus permen, plastik kue, puntung rokok sebagai hal kecil yang bisa dibuang sembarangan. Bersukur masih ada tukang sapu jalanan yang menyelamatkan kita dari pemandangan kotor kota dan akibat yang lebih buruk yang bisa ditimbulkan jika sampah-sampah kecil itu dibiarkan berserakan di jalan sekian lama. Setidaknya, sebagai penduduk kota kita akan dicap bagian dari masyarakat kotor yang tak mengerti kebersihan.
Misalkan Anda sering membuang sampah di halaman depan rumah Anda. Tak pernah sekali pun ada yang membersihkannya di pagi atau sore hari, begitu seterusnya selama berhari-hari. Siapa yang akan menerima akibat buruk dari sampah yang menumpuk di halaman rumah Anda itu? Tetangga Anda mungkin akan menerima akibatnya, tapi sudah jelas Anda lah yang pertama kali mendapat akibat buruknya. Dicap sebagai orang tak tahu kebersihan, ditambah lagi Anda akan terjangkit penyakit dari tumpukan sampah yang membusuk.
Begitu lah juga kata dan tindakan yang tak lagi melalui seleksi ketat, ia seperti sampah yang menyebabkan Anda dibenci orang karena telah membuat sakit hati dan perih telinga yang mendengar kata-kata sampah Anda. Pernahkah Anda ditampar seseorang karena perbuatan keliru Anda? Saya pernah, belasan tahun silam. Tapi sakit dari tamparan itu masih bisa saya rasakan hingga detik ini.
Bukan hanya kata dan tindakan salah, bahkan yang tak salah namun tak bermanfaat pun bisa merupakan sampah bagi orang lain. Pastikan setiap kata bermakna, atau diam. Itu pilihan terbijak bagi kita agar tak semakin banyak orang yang muak, mual kemudian muntah di muka kita sendiri akibat teramat banyak sampah-sampah yang kita jejalkan kepada mereka, akibat teramat sering mulut ini mengeluarkan bau busuk dari kalimat yang tak bermanfaat, yang mengiris-iris hati, memerahkan telinga.
Contoh kecil, bukankah kita sering dibuat kesal setiap kali menerima junkmail (email sampah yang entah datangnya dari mana)? Semakin dibuat kesal jika jumlahnya semakin tak terbilang mampir di inbox email kita karena harus setiap hari men-delete-nya. Begitulah juga kesalnya orang mendengar kalimat sampah dari mulut ini. Masalahnya lagi, menghilangkan kata sampah yang terlanjur hinggap di telinga tak semudah menghapus email sampah dari inbox kita.Description: Kata Sampah
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Kata Sampah
Inikah yang Terbaik Bagiku
Saya punya seorang teman bernama A. Kami berdua pernah punya pengalaman yang mirip, tapi di "bidang" yang berbeda. Pengalaman saya di bidang "mencari pekerjaan", sedangkan si A di bidang "jodoh". Tapi walau berbeda, kedua pengalaman ini punya inti yang sama, yaitu mengenai "apa yang terbaik bagi kita?"
Saya akan menceritakan kedua pengalaman tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua.
PENGALAMAN SAYA
Dulu saya bekerja di sebuah ISP yang sangat tidak menyenangkan: Gaji kecil, pekerjaannya membosankan, lingkungan kerjanya tidak enak, dan para atasan saya tidak tahu bagaimana cara memperlakukan bawahan dengan baik. Karena tidak betah, saya mencoba mencari pekerjaan baru. Banyak perusahaan yang sudah saya lamar, tapi tak ada yang berhasil.
Namun di tengah ikhtiar untuk mencari pekerjaan baru itu, ada sebuah perusahaan -sebuah biro iklan ternama di Jakarta Selatan- yang sepertinya sangat bagus prospeknya. Saya melamar kerja ke sana, dan dari hasil wawancara saya mendapat gambaran bahwa peluang saya untuk diterima di sana sangat besar.
Saya pulang ke rumah dengan harapan yang sangat tinggi. Saya menunggu panggilan, tapi tidak kunjung datang juga. Hampir dua bulan menunggu, tidak ada kabar satu pun dari biro iklan tersebut. Padahal saya saat itu merasa bahwa pekerjaan dan kantor di biro iklan tersebut sangat ideal bagi saya. Intinya, saya sangat berharap agar bisa diterima bekerja di biro iklan ini, tapi panggilan yang tak kunjung tiba membuat saya stress dan bingung berat.
Di tengah rasa stress dan kebingungan tersebut, saya mendapat kabar bahwa ada lowongan kerja di sebuah ISP (kantor saya sekarang). Saya tidak terlalu tertarik mendengar berita itu. Saya pikir, "Kerja di ISP lagi? Paling-paling nanti pekerjaannya sama saja dengan yang sekarang."
Namun walau tidak terlalu tertarik, saya tetap mengirim surat lamaran, dengan harapan siapa tahu bisa diterima, dan siapa tahu kondisi di sana lebih baik. Tapi terus terang, saya melamar kerja ke sana dengan semangat yang biasa-biasa saja. Ibarat kata orang sekarang, "iseng-iseng berhadiah."
Dan ternyata, saya pun diterima bekerja di ISP tersebut. Di luar dugaan saya, kondisi di sini benar-benar berbeda. Gajinya lumayan, lingkungannya asyik, para bos-nya baik hati dan sangat manusiawi dalam memperlakukan karyawan. Dan yang lebih menyenangkan... lokasi kantornya dekat banget ke rumah kos saya ketika itu, di daerah Slipi. Saya cukup jalan kaki saja kalau mau ngantor. Bahkan yang membuat saya makin "cinta" sama kantor yang baru ini: Di sinilah untuk pertama kalinya saya berkenalan dengan seorang teman, dan teman inilah yang akhirnya menuntun saya ke jalan Hidayah, kembali ke Jalan Allah setelah sekian lama saya tersesat entah ke mana.
PENGALAMAN Si A
Teman saya si A ini, ketika dia sudah bekerja, memutuskan untuk segera menikah. Dia pun melakukan ikhtiar, dan suatu ketika dia bertemu dengan seorang teman sekantornya yang sangat menarik (sebut saja B), dan dia merasa bahwa "inilah wanita yang saya cari selama ini".
Singkat cerita, si A dan B pun melakukan ta'aruf. Tapi di balik itu, ternyata si B sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Tapi si B tidak suka pada pria yang dijodohkan dengannya itu.
Orang tua si B, setelah tahu hubungan kedekatan anaknya dengan A, langsung mengambil tindakan cepat. Mereka menikahkan si B "secara paksa" dengan si pria tersebut.
Teman saya si A jadi patah hati. Ya.. putus cinta deh ceritanya. Hehehe... Tapi karena dia sudah bertekad hendak menikah, dia pun kembali berikhtiar. Singkat cerita, dia bertemua dengan si C, yang sekarang menjadi istrinya.
Ketika bertemu, tidak ada perasaan suka atau cinta sama sekali di hati A terhadap C. Tapi karena dia sudah bertekad untuk menikah, dan merasa mantap setelah shalat istikharah, maka si A pun menikahi C ini.
Kini teman saya si A ini sudah punya tiga anak. Dia bercerita pada saya, bahwa di tahun pertama pernikahannya, mereka sering berantem karena tidak cocok. Tapi ketabahan, kebaikan, kesabaran dan kelemahlembutan sikap C akhirnya meluluhkan hati teman saya si A ini. Intinya, secara perlahan rasa cintanya pada si C mulai tumbuh. Ketika bertemu dengan saya, dia berkata seperti ini, "Wah, sekarang saya jadi tahu bahwa istri saya itu adalah wanita tercantik dan terbaik di dunia."
--oo0oo--
Inti dari kedua pengalaman saya dan pengalaman si A di atas adalah: Kita kadang-kadang merasa bahwa sesuatu itu adalah yang terbaik bagi kita. Lalu kita menyelepelekan hal-hal lain yang menurut kita tidak baik bagi kita.
Padahal kita sebagai manusia sangat terbatas pengetahuan kita. Hanya Allah-lah yang Maha Tahu dan mengetahui persis apa yang terbaik bagi kita, dan apa yang tidak baik bagi kita.
Karena itu, bersikap tawakal dalam segala kondisi merupakan tindakan yang baik. Dan selalulah berbaik sangka pada Allah.
Semoga bermanfaat, dan maaf kalau ada yang tidak berkenan.Description: Inikah yang Terbaik Bagiku
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Inikah yang Terbaik Bagiku